Mau Indonesia Maju, Presiden Jokowi Sebut Empat Kekuatan Ini

Indonesia termasuk negara yang terdampak pandemi. Namun pemerintah mengklaim bisa bangkit dari masalah global itu.

Mau Indonesia Maju, Presiden Jokowi Sebut Empat Kekuatan Ini
Presiden Jokowi saat menyampaikan pidato dalam sidang tahunan MPR RI, Selasa (16/8/2022).

BOXALTER.COM - Seperti tahun sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI dalam rangka HUT Ke-77 Proklamasi Kemerdekaan RI, di Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Provinsi DKI Jakarta, Selasa (16/08/2022).

Dalam pidatonya, Presiden menekan empat kekuatan yang dimiliki Indonesia untuk membangun dan menggapai kemajuan. Apa saja?  Inilah empat kekuatan yang disebutkan Presiden Jokowi tersebut;

1. Pertama, kemampuan mengelola pandemi. 

2. Kedua, sumber daya alam yang melimpah yang pasti menjadi kekuatan besar Indonesia, jika dikelola secara bijak dan berkelanjutan.

3. Ketiga, bonus demografi yakni anak-anak muda usia produktif yang menjadi motor penggerak perekonomian nasional.

4. Keempat, kepercayaan internasional yang meningkat. Indonesia diterima oleh Rusia dan Ukraina sebagai jembatan perdamaian, dipercaya PBB sebagai Champions dari Global Crisis Response Group. 

Dijelaskan dia, tahun 2022 ini, Indonesia dipercaya menjadi Presiden G20. Kemudian, tahun depan Indonesia akan menjadi Ketua ASEAN.

Dijelaskan Jokowi, sebanyak 107 negara di dunia kini terdampak krisis pangan, energi, dan keuangan, sebagian diperkirakan bangkrut. Ada 553 juta jiwa terancam kemiskinan ekstrim, 345 juta jiwa terancam kekurangan pangan. "Kita patut bersyukur, Indonesia mampu menghadapi krisis global ini," ungkap Jokowi. 

Pakaian adat

Untuk diketahui, tahun ini, Presiden Jokowi memilih mengenakan pakaian Paksian dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung saat menyampaikan pidato di hadapan Sidang Tahunan MPR RI, Selasa (16/8/2022). Baju adat Paksian itu berasal dari kampung halamannya Ahok alias Basuki Tjahaja Purnama dan Yusril Ihza Mahendra.

Pakaian adat yang dipakai Jokowi didominasi warna hijau dan memiliki motif “pucuk rebung”. Dilansir dari setkab.go.id, motif tersebut melambangkan kerukunan, sementara warna hijau dipilih karena mengandung filosofi kesejukan, harapan, dan pertumbuhan.

“Baju adat yang saya kenakan ini adalah baju Paksian, dari Provinsi Bangka Belitung. Dengan motif pucuk rebung yang melambangkan kerukunan dan warna hijau dipilih karena mengandung filosofi kesejukan, harapan, dan pertumbuhan,” kata Presiden dalam video yang diunggah di akun Twitter pribadinya.

Sementara, dalam Sidang Tahunan MPR Tahun 2017, Presiden mengenakan pakaian adat Bugis berupa songkok Bugis berwarna emas dan sarung songket bernuansa oranye dan merah marun. Kemudian, dalam upacara Kemerdekaan RI ke-73 di Istana Negara tahun 2018, Kepala Negara mengenakan pakaian adat Aceh.

Lalu  saat menyampaikan pidato kenegaraan dalam Sidang Bersama DPR-DPD pada Agustus 2019, presiden mengenakan pakaian adat Sasak berwarna cokelat dengan bawahan kombinasi hitam, emas, dan oranye, dilengkapi keris yang tampak terpasang di bagian depan pakaian.

Di tahun 2020, Jokowi mengenakan pakaian adat Suku Sabu, Nusa Tenggara Timur (NTT) saat menghadiri Sidang Tahunan MPR RI. Sedangkan di tahun 2021 Kepala Negara mengenakan pakaian adat Suku Baduy yang berasal dari Banten.

Sementara, saat Jokowi memimpin upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan RI tahun 2021, ia mengenakan pakaian adat Pepadun dari Provinsi Lampung

Tadi, dalam Sidang Tahunan MPR RI itu, ibu negara Iriana mengenakan kebaya berwarna merah muda dipadu hijab berwarna senada. Iriana juga mengenakan kain batik berwarna cokelat.(*)